PORTO POLIO, MAKALAH PUISI KARAWANG BEKASI

 

MAKALAH PUISI KARAWANG BEKASI


KATA PENGANTAR

ruspandi207.blogspot.com

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT  Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendakNya jualah, makalah sederhana ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa indonesia, membuat makalah puisi. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Puisi KARAWANG BEKASI.Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan baik di dalam hal penulisan maupun isi. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik yang  membangun agar kami lebih maju di masa yang akan datang.

Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.


BAB I "PENDAHULUAN"

1. Latar Belakang

Karawang-Bekasi

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan,
Atau tidak untuk apa-apa

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata

Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti

Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi


2. Perumusan masalah

  1. Datangnya para penjajah ke indonesia
  2. Ancaman kepada bung karno, bung hatta, bung syahril
  3. Menjaga tokoh penting indonesia

3. Tujuan

Memberi tau pada pembaca atau pendengar perjuangan kemerdekaan indonesia yang sangat beratnya memperjuangkan kemerdekaan yang hendak diproklamirkan soekarno-hatta pada 17 agustus 1945


BAB II "PEMBAHASAN"

1.  pengertian puisi KARAWANG BEKASI

Karawang-Bekasi merupakan puisi Chairil Anwar yang mungkin juga tak asing lagi di telingamu. Karya sastra tersebut menyiratkan perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam peperangan yang kemudian dikebumikan di antara Karawang dan Bekasi.

Sajak di atas juga menggambarkan betapa beratnya memperjuangkan kemerdekaan yang hendak diproklamirkan Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Meski sudah merdeka, sayangnya banyak dari kita yang mengabaikan perjuangan para pahlawan. Lewat puisi di atas, Chairil berpesan kepada generasi penerus agar senantiasa mengenang dan menghargai jasa pejuang-pejuang yang telah gugur

2. Hakikat puisi KARAWANG BEKASI

Tema : kota karawang dan bekasi
Perasaan / felling : senang dan sedih


BAB III "PENUTUP"
KESIMPULAN

Puisi ini menyatakan bahwa mereka pahlawan tak dikenal yang telah berjuang antara krawang-bekasi tidak bisa berjuang lagi karena mereka telah gugur. Namun mereka ingin dikenang atas jasa mereka. Mereka sudah berjuang tapi kerja mereka belum selesai karena belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu nyawa teman seperjuangan mereka. Mereka, para pahlawan ini, sekarang hanyalah tulang belulang namun kitalah yang harus menentukan harga diri mereka. Mereka, para pahlawan menginginkan kita untuk meneruskan perjuangan mereka dan berkata untuk mereka.Mereka menginginkan kita terus meneruskan semangat juang mereka. Dan juga mereka ingin kita menjaga dan menghargai pahlawan bangsa dan mereka yang telah berjasa untuk bangsa.    

Terima kasih  telah mengunjungi
ruspandi207.blogspot.com

Komentar